Until The End of Time
Author : Park Minnie
Main cast : Super Junior Member
Length : (still prolog)
Rated : T *may be?*
Genre : Romance
.
Warning!! Still Prolog, hehehee …
.
~ Happy Reading ~
###
.
***
.
“Aku …, hanya ingin bersamamu. Setiap saat, sampai mataku tak terbuka lagi, sampai napasku tak berhembus lagi, sampai detak jantungku tak terdengar lagi. Sampai saat itu, jangan lepaskan tanganku … .
Itu saja,”
.
***
.
Dia yang kukenal, sekarang berubah. Dia yang canggung, mengulurkan tangannya untuk mengenalku, kini berubah. Sekarang ia bertambah tinggi, melebihi diriku. Kini dia bisa mengangkatku dengan kekuatan yang ia miliki. Sangat berbeda dari apa yang dulu ku kenal.
Aku yang dulu selalu menganggap semua tidak berarti, kini menyadari arti dari sebuah harapan. Dari waktu ke waktu, aku mempunyai banyak hal yang bisa kujadikan sebuah impian. Aku tak pernah merasakan hal ini. Apa yang terjadi?
Musim yang indah menemaniku di jalan yang mewangi, aku melangkah hati-hati. Aku gugup. Ketika kau datang perlahan ke duniaku dengan senyummu yang kaku, aku merasa semua kebahagiaan dalam dunia ini milikku … .
Ketika aku bangun saat matahari mulai naik, aku tertawa. Impianku masih jauh, tapi aku berharap itu bukanlah mimpi. Aku berharap hanya pada satu cinta, memohon selamanya kau disampingku.
Aku sangat berubah dari waktu ke waktu tetapi cintaku padamu tak pernah berubah, aku pun tetap tidak mau melepaskan tanganmu. Aku hanya ingin menjadi cinta terakhir dalam hidupmu. Cintamu sangat istimewa untukku … .
Jangan pernah berkata kau akan pergi. Sampai hari nanti, sampai selamanya, aku yakin kita akan bersama. Kau menjadi bagian dalam hidupku, menjadi cinta terakhir di kehidupanku, jadi tetaplah bersamaku. Hanya lakukan itu, kau membuat hidupku sempurna … .
Kaulah satu-satunya yang membuat hidupku sempurna.
.
***
.
Semakin lama aku bersamanya, setiap detiknya sangat berharga. Jika bersamanya, aku sanggup menghentikan waktu hingga aku dan dia tak bisa bersama lagi. Tetapi, mengapa masih saja waktu berjalan dengan cepat?
Aku takut tidak ada waktu lagi, aku hanya ingin memelukmu, sampai aku merasa mempunyai banyak kerutan. Sampai aku tak sanggup lagi menemanimu, sampai aku merasa lelah.
Aku berharap bisa melihatmu walaupun aku tidak bergerak, sampai aku merasa rambutmu dan rambutku mulai berwarna putih salju. Sampai penglihatanku kabur, sampai aku tidak bernapas, aku ingin kita tak kan pernah berpisah.
Jika itu tak mudah bagi kita, aku tak bisa berbuat apa-apa.
Aku takut waktu berputar dengan cepat. Tidak cukup waktu untuk melihatmu dengan jelas. Aku juga takut waktu berputar dengan lambat. Selalu mengkhawatirkan dirimu jika aku pergi meninggalkanmu. Biarlah, aku lebih senang jika terus berbaring di kasur rumah sakit dari pada melihatmu menangis di atas makamku.
Jika aku pergi, setidaknya di sini masih ada kau yang berharga bagiku, keajaiban bagiku. Mungkin, jika aku pergi nanti, aku akan melupakan dunia. Tetapi, aku tak akan pernah melupakanmu. Dirimu, selalu terukir dalam hatiku.
Untukmu,
Yang selalu menemaniku dalam setiap canda tawaku,
Yang selalu mendengarkan kesedihanku,
Setiap saat dari dulu hingga sekarang,
Dia, yang selalu tertawa denganku,
Dia, yang selalu menangis bersamaku,
Dia, yang selalu berdoa untukku,
Seseorang yang sangat mencintaiku,
Aku hanya ingin mengucapkan …,
Terima Kasih,
karena selalu berada disisiku dan mencintaiku.
.
***
.
“Berjanjilah, kau akan terus di sampingku,”
“Haha …, kau sedang melamarku ya? Baiklah, aku berjanji,”
.
“Sudah berapa lama aku di sini?”
“Hmmm …, mungkin satu minggu? Atau lebih? Aku tak terlalu memperhatikannya,”
“Percayalah, aku hanya ingin terbebas dari ini bagaimana pun caranya,”
“Aku tahu …,”
.
“Jika aku benar-benar pergi dari sini, kumohon, jaga dia untukku. Dia sangat berarti bagiku,”
“B-baiklah, aku berjanji,”
.
“Kau mau mengabulkan permohonanku?”
“Apa pun untukmu,”
“Tinggalkan aku,”
.
“Kau bercanda? Kau memintaku untuk selamanya bersamamu! Kau memintaku untuk selalu di sisimu! Kau memintaku berjanji untuk itu! Tapi kenapa kau sendiri yang mengkhianatinya?”
“Karena aku sangat mencintaimu,”
“Tapi_”
“Percayalah, aku begitu mencintaimu. Aku tak sanggup melihatmu selalu berdoa untuk suatu yang sia-sia,”
“Kau bilang sia-sia? Tapi bagiku tidak! Itu sungguh berarti,”
.
“Aku lelah. Aku ingin tidur,”
“Aku juga. Tetap genggam tanganku,”
“Ya, mimpikan aku,”
“Kau juga,”
“Sampai nanti …,”
.
***
.
###
Based on true story …
I made this fic ^^
.
Try to guess the couple! lol
.
Gi Min Park,